Profil nomine

Profil nomine PMA & PMDNInvestment Award

PMDN skala besar
• PT Musim Mas

Pada 1937, Anwar Karim mendirikan sebuah pabrik sabun di Medan, Sumatra Utara. Pabrik sabun itu terus berkembang dan sekitar 35 tahun kemudian berubah menjadi PT Musim Mas yang masih mempertahankan produksi sabun, tetapi mulai mengepakkan sayap bisnis dengan membangun pabrik refinery berkapasitas 100 ton per hari dan gliserin.

Musim Mas perusahaan pertama dari Indonesia menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil. (Bisnis/luz)

• PT Aneka Tambang

Antam didirikan sebagai BUMN pada 1968 melalui penggabungan beberapa perusahaan pertambangan nasional yang memproduksi komoditas tunggal. Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel pada 1997, Antam menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan ini juga memulai babak baru dalam pengelolaan lingkungan pada 2007. (Bisnis/luz)

• PT Semen Gresik

PT Semen Gresik Tbk adalah salah satu produsen semen ternama di dalam negeri. Perusahaan yang pada mulanya bernama NV Pabrik Semen Gresik didirakan pada 25 Maret 1953.

Pada 15 September 1995, terjadi perubahan yang mendasar di tubuh perusahaan dengan melakukan konsolidasi bersama dengan PT Semen Padang (Sumatra Barat) dan PT Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group. (Bisnis/luz)

• PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk berdiri pada 1972 di Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan ini mencatatkan sahamnya pada 1990 di Bursa Efek Indonesia.

Perusahaan ini memiliki fasilitas produksi kertas sebesar 1,1 juta ton, stationery 320.000 ton, dan karton boks 78.000 ton per tahun. Dengan kemampuan produksi itu, Tjiwi Kimia mengklaim sebagai produsen stationery terbesar di dunia dalam satu atap. (Bisnis/rni)

• PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berdiri pada 1985. Perseroan memiliki 12 pabrik dengan total kapasitas produksi sebesar 17,1 juta ton per tahun yang berasal dari tiga pabrik yang berlokasi di Citeureup 11,9 juta ton, Cirebon 2,6 juta ton, dan Tarjun 2,6 juta ton.

Perseroan telah mendapatkan berbagai penghargaan atas pengelolaan lingkungan itu, di antaranya ISO 9001 untuk quality management, ISO 14001. (Bisnis/su)

• PT Fajar Surya Wisesa Tbk

PT Fajar Surya Wisesa Tbk berdiri pada 1987 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1994 dengan market cap sekitar Rp3,6 triliun. Dengan jumlah karyawan mencapai 2.038 orang.

Perusahaan yang bergerak pada kertas kemasan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan pabrik (utilisasi) 104%. Atas dasar itu, manajemen menambah kapasitas terpasang hingga 300.000 ton pada 2009. (Bisnis/rni)

PMDN berskala menengah kecil

• PT Laguna Mandiri

PT Laguna Mandiri yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdiri pada 25 Februari 1989 dan baru beroperasi secara komersial pada 1996.

Produktivitas lahan yang dikelola Laguna mencapai 17,78 ton per hektare pada 2007 naik dari hasil tahun lalu yang masih sekitar 16,48 ton per hektare dan mengincar jumlah produksi sekitar 25 ton per hektare. (Bisnis/luz)

• PT Sorini Agro Asia Corp Tbk

PT Sorini Agro Asia Corporation Tbk adalah produsen sorbitol terbesar di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia.

Ketika mulai berproduksi pada 1987, kapasitas awal produksinya hanya 5.000 metrik ton per tahun, kini produksi sorbitol, starch, dan turunan starch telah mencapai lebih dari 460.000 metrik ton ton per tahun.

PT Sorini memproduksi jenis produk sorbitol liquid, sorbitol powder, maltose, dextrose monohydrate, maltodextrine, maltitol, dan pati ubi kayu (starch). (Bisnis/su)

• PT Asian Profile Indosteel

PT Asian Profile Indosteel, salah satu perusahaan peleburan, mulai melakukan produksi komersial pada tahun 2000 dengan kapasitas terpasang sebanyak 96.000 metrik ton per tahun.

Pada mulanya, PT Asian Profile Indosteel memproduksi besi beton polos, kemudian terus berkembang ke produk yang lain, yaitu besi profile dan besi nako, besi ulir, dan plat strip serta billet.

PT Asian Profile mengadopsi teknologi gasifikasi, yaitu pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar utama. (Bisnis/su)

PMA skala besar

• PT Nissan Motor Indonesia

PT Nissan Motor Indonesia terus semangat menggarap pasar mobil di Indonesia. Kekuatan inovasi desain, jaminan keselamatan bagi pengguna menjadi andalan untuk memikat hati konsumennya.

Hasilnya terbukti. Penjualan Nissan melejit pada 2007 setelah PT Nissan Motor Indonesia meluncurkan Grand Livina, sekaligus mobil yang dinobatkan sebagai Best Model of The Year 2008 versi Frost & Sullivan Asean Automotive Award. (Bisnis/su)

• PT Astra Daihatsu Motor

Daihatsu telah lama hadir di Indonesia. Awal kiprahnya di industri otomotif domestik ditandai dengan kehadiran Daihatsu Midget atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bemo.

Secara resmi, merek mobil Jepang ini masuk Indonesia pada 1978 dengan mendirikan Daihatsu Indonesia. Langkah ini diikuti oleh pendirian Daihatsu Engine Manufacturing Ind. pada 1983 dan pada 1987 kelompok Astra terlibat membesarkan Daihatsu dengan mendirikan National Astra Motor.

Seiring dengan perkembangan, ketiga perusahaan tersebut merger dan membentuk perusahaan baru yang hingga kini masih eksis, yaitu PT Astra Daihatsu Motor pada 1992. (Bisnis/amu)

• PT Indomobil Suzuki International

Suzuki yang ada saat ini jauh berbeda dengan awal kehadirannya di Indonesia. Merek kendaraan Jepang ini mengawali kiprahnya di pasar otomotif nasional dengan hanya memasarkan sepeda motor pada 1970. Pengusungnya adalah PT Indohero Steel dan Enginering Co.

Baru 6 tahun kemudian, di bawah kepemimpinan Soebronto Laras, Suzuki mulai menggeliat berekspansi dengan memproduksi kendaraan roda empat. Mobil pertama yang diproduksi Suzuki di Indonesia adalah pikap ST10 dan mobil penumpang Suzuki Fronte. (Bisnis/amu)

• PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan produsen bubur kertas (pulp) dan kertas, berdiri pada 7 Desember 1976. Perseroan mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 16 Juli 1990.

Perusahaan ini memiliki beberapa fasilitas produksi yang berlokasi di Perawang (Riau), Tangerang, dan Serang. Dengan total kapasitas produksi per tahun untuk bubur kertas sebesar 1,98 juta ton, kertas 744.000 dan kemasan 1,3 juta ton. (Bisnis/rni)

• PT Indo Bharat Rayon

PT Indo Bharat Rayon didirikan pada tahun 1980 dan mulai berproduksi secara komersial sejak tahun 1982 dengan kapasitas produksi awal sebanyak 16.500 Viscose Staple Fibre (VSF) per tahun.

PT Indo Baharat Rayon yang menginduk kepada kelompok usaha konglomerat Aditya Birla Group berbasis di India, adalah pelopor produksi Viscose Staple Fibre di Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Purwakarta Jawa Barat dilengkapi dengan sarana produksi canggih untuk menghasilkan produk berkualiats tinggi. (Bisnis/su)

PMA berskala menengah kecil

• PT Mattel Indonesia

PT Mattel Indonesia masuk ke Indonesia dengan mengantongi izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Izinnya perusahaan itu mendirikan pabrikan yang 100% hasil produksinya harus diekspor.

Selain boneka Barbie, dua pabrik Mattel di Indonesia yang salah satunya ada di Cikarang, yaitu di kawasan Jabababeka memproduksi cetakan seperti bagian tangan, kaki, dan badan boneka.(Bisnis/ltc)

• PT LG Electronic Indonesia

PT LG Electronic Indonesia, perusahaan penanaman modal asing dari Korea Selatan, mulai mengibarkan bendera di Tanah Air pada 1990. Pada waktu itu masih mengusung bendera PT Goldstar Astra.

Pada 1996, Goldstar Astra berganti nama menjadi PT LG Astra Electronics. Ketika krisis ekonomi mendera sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia, perusahaan ini berubah nama lagi menjadi PT LG Eletronics Indonesia.

Selain menggarap pasar Indonesia, LG juga memasarkan produknya ke pasar internasional. (Bisnis/luz)

• PT Hino Motors Manufacturing Indonesia

PT Hino Motors Manufacturing Indonesia memiliki kapasitas produksi terpasang untuk perakitan kendaraan bermotor sebanyak 10.000 unit/tahun. Produsen truk dan bus ini akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 35.000 unit/tahun pada 2010.

Komitmen Hino terhadap isu lingkungan hidup diwujudkan dengan keberhasilannya memproduksi sasis bus bahan bakar gas. (Bisnis/amu)

• PT A.W. Faber-Castell

PT A.W Faber-Castlel Indonesia mulai melakukan produksi komersial sejak tahun1992, Pada saat itu, perusahaan menempati lahan seluas 3,5 hektare. mempekerjakan sekitar 600 orang.

Kapasitas terpasang pabrik kini tercatat sebanyak 2,4 juta gross pensil per tahun. Faber-Castel, anak perusahaan Grup Faber-Castell Jerman telah memproduksi pensil kayu sejak 1761.

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah pensil tulis dan pensil gambar yang terbuat dari kayu. Pemasaran produk tersebut 20% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (Bisnis/su)
Sumber:
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A10&cdate=11-DEC-2008&inw_id=642752

0 komentar:

Posting Komentar